3 Pusat Lembaga Pendidikan
Ki Hajar Dewantara, membedakan
lingkungan pendidikan menjadi tiga, dan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan,
yaitu:
- - Keluarga,
- - sekolah,
- - masyarakat.
Lembaga Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan
bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
1.
Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama dan Utama
Kalau kita tinjau dari ilmu sosiologi, keluarga adalah
bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh
suatu keturunan, yakni kesatuan dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat.
Pendidikan Keluarga adalah juga pendidikan masyarakat,
karena disamping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk
kesatuan-kesatuan masyarakat, juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang
tua kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu
di masyarakat kelak. Pendidikan keluarga mau tidak mau harus mengikuti derap
langkah kemajuan masyarakat. Dengan demikian nampaklah adanya satu hubungan
erat antar kelurga dengan masyarakat.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk
berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara dua subyek manusia
(suami-isteri). Berdasarkan asas cinta yang asasi ini lahirlah anak sebagai
generasi penerus. Keluarga dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur membina
kehidupan sang anak. Oleh Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua
(sebagai pendidik) mengabdi kepada sang anak. Motivasi pengabdian keluarga
(orang tua) ini semata-mata demi cinta kasih yang kodrati. Di dalam suasana
cinta dan kemesraan inilah proses pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam
tanggung jawab keluarga.
2.
Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan Kedua
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping kelurga sebagai pusat
pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
pembentukan pribadi anak.
Dengan sekolah, pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi
seorang ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik, yang berguna
bagi dirinya, dan berguna bagi nusa dan bangsanya.
Dengan sekolah, golongan atau partai mendidik kader-kadernya
untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari golongan atau partainya.
Dengan sekolah, kaum beragama mendidik putra-putranya untuk menjadi orang yang
melanjutkan dan memperjuangkan agama.
Karena sekolah itu sengaja disediakan atau dibangun khusus
untuk tempat pendidikan, maka dapatlah ia kita golongkan sebagai tempat atau
lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi
melanjutkan pendidikan kelurga dengan guru sebagai ganti orang yang harus
ditaati
3.
Masyarakat Sebagai Lembaga Pendidikan Ketiga
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah
keluarga dan sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang
lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan
sosial serta berjenis-jenis budayanya.
Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa
dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua
lapisan masyarakat. Setiap masyarakat di manapun berada, tentu mempunyai
karakteristik tersendiri sebagai norma khas di bidang sosial budaya yang
berbeda dengan karakteristik masyarakat lain, namun juga mempunyai norma-norma
yang universal dengan masyarakat pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar