MAKALAH
TENTANG
AL-BALAGHAH
DALAM KAJIAN BAHASA ARAB
Nama
Praktikan
|
Nomor
Mahasisiwa
|
Tanggal
Pembuatan
Makalah
|
Tanda
tangan
Praktikan
|
Yossi
Pratiwi
|
40211117
|
4
Juni 2012
|
|
Nama
dosen
Pengampu
|
Tanggal
koreksi
|
Nilai
|
Tanda
tangan
Dosen
|
Isro,
M.Ag
|
|
|
|
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
STIKIP ISLAM
BUMIAYU
2012
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur penulis curahkan kepada Alloh SWT yang
telah memberi kenikmatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
kami yaitu membuat makalah kelompok yang berupa soft copy berjudul “
AL-Balaghoh “. Yang merupakan suatu kewajiban bagi kami selaku salah satu
mahasiswa STKIP ISLAM BUMIAYU untuk menyelesaikan segala tugas pada setiap mata
kuliah khususnya mata kuliah Bahasa Arab.
Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya beserta
sahabatnya yang membawa risalah Alloh SWT dan membawa agama Islam menuju
terciptanya masyarakat yang terang terlepas dari masa Jahiliyyah dan menuju
masyarakat yang madani.
Tak terlupakan
pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Isro, M.Ag yang membimbing kami
dalam mata kuliah Bahasa Arab sehingga kami mempunyai pengetahuan tentang
apilikasi Bahasa Arab.
Semoga makalah
yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca yang meluangkan waktunya kepada
dunia pengetahuan.
Bumiayu,
27 Juni 2012
|
Penulis
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Satu disiplin ilmu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang sangat
indah dan sangat sarat akan makna itu adalah balaghah. Balaghoh merupakan suatu
disiplin ilmu yang berdasarkan kepada kejernihan jiwa dan ketelitian menangkap
keindahan dan kejelasan perbedaan yang samar diantara macam-macam uslub (
ungkapan ). Menafsirkan ayat-ayat AL-Qur’an yang sangat indah dan sangat sarat
tidaklah mudah. Apalagi AL-Qur’an merupakan mukjizat terindah dan teragung yang
diberikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi kitab suci umat islam yang
menjadi pedoman hidup umat islam diseluruh dunia. Maka dari itulah kami sebagai penulis
membahas tentang Balaghah pada makalah ini. Agar mahasiswa khususnya dan
umumnya bagi para pembaca mampu mengetahui dan mempunyai pengetahuan tentang
Balaghoh agar mampu menerjemahkan Al-Qur’an dan menulis dan mengucapkan
ungkapan Bahasa Arab dengan indah.
1.2
Perumusan
Masalah
1.2.1 Kajian tentang Al-Tasybih (perbandingan
atau penyerupaan) mengenal terlebih 3 istilah Ilmiah, yaitu :
1. Al-Fashahah ( Tampak dan Jelas )
2. Al-Balaghah ( Sampai dengan indah
dan jelas)
3. Al-Ushlub ( Cara atau metode yang tersusun)
Apa
pengertian aspek-aspek dari masing-masing istilah ilmiah yang ada pada
Al-Tasybih dan bagaimanakah aplikasi dalam Bahasa Arab beserta contohnya?
1.2.2
Dalam Ilmu bayan dikenal aspek-aspek keindahan bahasa
yang meliputi :
1.
Al-Tasybih (perbandingan atau penyerupaan)
2.
Al-Hakiki (makna yang sebenarnya)
3.
Al-Mazaji (makna kiyasan)
4.
Al-Kinayah (kata atau kalimat sindiran)
Apa
pengertian dari aspek-aspek keindahan tersebut dan bagaimanakah aplikasinya
dalam Bahasa Arab beserta contohnya?
1.2.3 Bagaimanakah pengaruh ilmu Bayan (dalam retorika bahasa) ?
1.3
Tujuan
Penulisan
§ Menambahkan pengetahuan tentang mata pelajaran Bahasa Arab
§ Dapat memahami bacaan dan maksud yang ada pada Al-Qur’an
§ Dengan menggunakan Al-Balaghog dapat membuat rangkaian kata-kata
yang lebih indah terutama dalam hal menulis dan mengucapkan kata-kata kepada
orang lain
§ Dengan menggunakan Al-Balaghoh juga kita dapat menjadi penyair.
BAB 2
PEMBAHASAN
( ILMU BAYAN )
2.1 Sebelum membahas kajian tentang Al-Balaghah (Ilmu Bayan) kita kenalkan dulu
3 istilah Ilmiah, yaitu :
1.
Al-Fashahah ( Tampak dan Jelas )
2.
Al-Balaghah (
Sampai dengan indah dan jelas )
3.
Al-Ushlub ( Cara
atau metode yang tersusun)
1.
AL- Fashahah (
Tampak dan Jelas )
a.
Pengertian secara etimologi : “al-zhuhur wa al-Bayan”
tampak dan
nyata/jelas.
b.
Secara Istilahi dalam ilmu retorika atau keindahan kata
berarti : “suatu ungkapan yang jelas maksudnya, bagus susunan kata-katanya, dan
mudah mengucapkannya” (al-kalamu al-fasihu makana wadhiha al-ma’na, sahla
al-lafdzi, jayyidi al-sabki).
c.
Contoh al-Fashahah :
Artinya : “kami mengutus seorang Rasul hanya
dalam bahasa kaumnya”.
2.
Al-Balaghah ( Sampai
dengan indah dan jelas )
a.
Ta’rif secara etimologi: “al-wushul wa al-intiha’i” atau
sampai dengan jelas dan indah.
b.
Secara definitif : “Suatu penyampaian pengertian yang
indah dan jelas, dengan ungkapan yang jelas lagi fasih” (ta’diyatu al-ma’na
al-jalili wadihan bi’ibarati sahiha fasihatin).
c.
Contoh teks al-Balaghah :
Artinya
:
“Pada tempat yang penuh rahmat Allah, mereka
di dalamnya kekal”.
3.
Al-Ushlub ( Cara
atau metode yang tersusun)
a.
Secara harfiyah : “cara perangkaian kata yang tersusun”.
b.
Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ; “suatu pengertian
yang dinyatakan dengan kata-kata yang tersusun dalam bentuk yang lebih dekat
guna mencapai tujuan yang dimaksud oleh perkataan tersebut” (al-ma’na
al-mashughu fi al-lafzhi mu’alafatin ‘ala suratin aqrabu linaili ghardi
al-maqsudi)”.
c.
Contoh teks al-Ushlub :
Artinya : “dan tidak ada noda usang bagi bulan purnama
kemilau, tetapi pada wajahnya kelihatan cemaran dari tamparan”.
2.2 Dalam Ilmu bayan dikenal aspek-aspek keindahan bahasa yang meliputi :
1.
Al-Tasybih (perbandingan atau penyerupaan)
2.
Al-Hakiki (makna yang sebenarnya)
3.
Al-Mazaji (makna
kiyasan)
4.
Al-Kinayah (kata atau kalimat sindiran)
5.
Pengaruh ilmu Bayan (dalam retorika bahasa)
1.
Al-Tasybih (
perbandingan atau penyerupaan )
a.
Secara harfiyah : “perbandingan atau perumpamaan kata
dengan kata lain, seperti : Wajah gadis cantik dengan rembulan”.
b.
Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ; “suatu ungkapan
mengenai sesuatu yang mempunyai persamaan sifat atau persamaan yang lainnya,
dengan menggunakan kata “ka” (seperti/laksana/bagaikan/dls)”.
c.
Contoh teks al-Tasbih :
Artinya : “Anda seperti matahari bercahaya. Meskipun anda
telah melampau bintang zuhal”.
اركان
التسبيه
1. مشبة ( sesuatu yang hendak diserupakan)
2. مشبه به ( sesuatu yang diserupai)
3. اد ا ة التسبيه ( huruf yang menyatakan penyerupaan)
كا ←
مثل ← شبه ← كائن
4. وجه الشبه (sifat)
Contoh tasybih
:
q انت كا الشمس في الضيا ء و ان جا
q وزت كيوان في علوالمكان
q Engkau bagaikan matahari yang memancar sinarnya walaupun kau berada
di atas planet pluto di tempat yang paling tinggi.
Pembagian tasbih :
1)
Tasbih mursal
adalah tasybih yang disebut adat tasybih nya
Contoh :
سرنا في ليل بهيم كانه البحر ضلا ما و ارهابا
Aku berjalan pada suatu malam yang gelap dan menakutkan, bagaikan
berjalan ditengah laut.
2)
Tasybih Muakkad
adalah tasybih yang dibuang adat tasybihnya
Contoh:
الجواد في السر
عة برق خا طف
Kecepatan kuda balap itu bagaikan kilat yang menyambar
3)
Tasybih mujmal
adalah tasybih yang dibuang wajah syibehnya
Contoh :
وكانن الشمس المنيرة دينا ر جلته حدائد الضراب
Matahari yang bersinar itu sungguh bagaikan dinar(uang logam) yang
tampak kuning cemerlang berkat tempaan besi cetakannya
4)
Tasybih
mufashal adalah tasybih yang disebut wajah syibehnya
Contoh :
انت نجم في رفعة
وضياء تجتليك العيون شرقاوغربا
Kedudukan yang tinggi dan kemasyhuran bagaikan binatang yang tinggi
lagi bercahaya. Semua mata baik dibelahan timur maupun barat menatap arahmu.
5)
Tasybih baligh
adalah tasybih yang dibuang alad tasybih nya dan wajah syibehnya.
Contoh
:
اين ازمعت ايهذا
الهما نحن نبت الربا و انت الغمام
Ke manakah tuan hendak menuju, wahai raja pemurah? Kami adalah
tumbuh-tumbuhan pegunungan dan tuan adalah mendung.
6)
Tasbih tamtsil
adalah tasybih bila wajah syibehnya berupa gambaran yang dirangkai dari keadaan
beberapa hal,dan disebut tasybih ghair tamtsil bila wajah syibehnya tidak
demikian
Contoh
:
قدانقضت دولة الصيام وقد بشرسقمالهلال با العيد يتلو الثريا
كفااغر شره يفتح فاهررلاكل عنقود
Telah berakhir masa kekuasaan puasa, dan kesakitan bulan sabit
telah menyampaikan berita gembira datangnya hari raya, bulan sabit itu
mendekati gunung suraya seperti orang rakus yang membuka mulutnya untuk memakan
anggur
7)
Tasbih dhimni
adalah tasybih yang kedua tharafnya tidak dirangkai dalambentuk tasybih yang
kita kenal, melainkan keduanya hanya berdampingan dalam susunan kalimat.
Tasybih jenis ini didatangkan untuk menunjukkan bahwa hukum(makna) yang
disandarkan kepada musyabbah itu mungkin adanya
Contoh :
كرم تبين في كلا مك ما ثلا و يبين عتق الخيل من اصواتها
Dalam pembicaraanmu terkesan kebangsawananmu karena kuda yang
istimewa itu dapat diketahui melalui ringkikannya.
2.
Al-Hakiki (makna yang sebenarnya)
a.
Secara harfiyah : “makna yang selayaknya atau yang
sebenarnya”.
b.
Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ; “kata yang dipakai
dalam kalimat menurut arti yang sebenarnya” (al-kalimatu al-musta’malatu fi
al-kalami fi ma’naha al-haqiqi).
c.
Contoh teks al-Hakiki :
ﺣﻣﺩﺍﻟﮑﺗﺎﺏ ﺍ ﻗﺮﺃ
Artinya : “Ahmad membaca buku”
3.
Al-Mazaji (makna
kiyasan)
a.
Secara harfiyah : “jalan/perjalanan/kebolehan/kiyasan”.
b.
Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ; “kata yang
digunakan dalam kalimat bukan menurut arti yang sebenarnya, karena ada
‘alaqah/hubungan atau qarinah/bukti/sebab yang menghalangi arti yang dimaksud
menurut yang sebenarnya” (al-lafzhu al-musta’malu fi ghairiha ma wudhiha lahu
au fi ghairi ma’naha).
c.
Contoh teks al-Mazaji :
Artinya : “Ini adalah suatu kitab yang telah kami
turunkan kepadamu supaya kamu membawa manusia dari kegelapan ke cahaya”.
4.
Al-Kinayah (kata atau kalimat sindiran)
a.
Secara harfiyah : “sindiran atau menyebutkan sesuatu
perkataan dengan maksud yang lain”.
b.
Menurut Istilah ilmu retorika, ialah ; “lafazh yang
diucapkan atau digunakan dan dimaksudkan dengan lafazh itu pengertiannya yang
lain serta boleh pula pengertian yang sebenarnya” (lafzhu uthliqa wa urida bihi
lazimun ma’nahu ma’a jawazati iradi dzalika mana).
c.
Contoh teks al-Kinayah :
Artinya : “Si Pulanah jauh tempat jatuh
anting-antingnya”.
5.
Pengaruh ilmu Bayan (dalam retorika bahasa)
Dari pembahasan ilmu bayan yang telah dijelaskan di depan yang meliputi
aspek ilmiah bahasa (al-fasahah, al-balaghah dan al-uslub), juga aspek
keindahan bahasa (al-tasbih, al-hakiki, al-majazi, dan al-kinayah) semuanya
memberikan pengaruh yang besar dalam penyampaian teks/kalam dalam aneka
bentuk/sighat kebahasaan.
Seseorang akan menjadi penulis/penyair/ahli pidato yang dianggap kreatif,
baik, terkenal dan masyhur hanya dengan menguasai kajian kebahasaan di atas.
Keahlian ini bisa diawali dengan membaca syair-syair, kitab sastra dan dan
mempelajari bentuk keunikan lafazh dan susunan yang terkandung dalam kalimat.
Contoh penggunaan teks ini ;
Seorang penyair menerangkan sifat mulia dari seorang manusia, dengan sebuah
bahasa sanjak/sajak :
Artinya :
“Raja-raja menginginkan sekaya ja’far, mereka
tidak berbuat seperti dia berbuat. Adalah diluar kemampuan mereka dalam
kekayaan, tetapi kepopulerannya adalah lebih luas”.
BAB 3
KESIMPULAN
Al-Balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang berdasarkan kepada
kejernihan jiwa dan ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan yang
samar diantara macam-macam uslub ( ungkapan ).
Dalam kajian ilmu Balaghoh
kita membahas tentang:
1.
Al-Tasybih (perbandingan
atau penyerupaan) mengenal terlebih 3 istilah Ilmiah, yaitu:
2.
Ilmu bayan dikenal
aspek-aspek keindahan bahasa yang meliputi :
Al-Tasybih
Al-Hakiki
DAFTAR ISI
Ali Al-Jahim dan Musthafa Usman, “
Al-Balaaghatul Waadhihah”. Bandung : Penerbit : Sinar Baru Al-Gensindo
Dan soft copy power point Bahasa
Arab dari Bapak Isro, M.Ag
Makalahnya bagus :D
BalasHapusijin copas, syukron :)
BalasHapus